filosofinews.com, Makassar - Ikatan Keluarga Minangkabau Sapayuang (IKM Sapayuang) Sulawesi Selatan menyelenggarakan Sosialisasi Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) bagi para Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Pengurus Organisasi IKM Sapayuang pada Selasa (26/11/2024) diatas Kapal Phinisi “Adama” Wisata Bahari Anjungan Pantai Losari, Makassar.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang baik terkait perumusan, penambahan, penyempurnaan dan penyusunan AD/ART IKM Sapayuang hasil Rapat Istimewa Tim Duo Baleh (Tim 12) Legalitas IKM Sapayuang Tahun 2024.
Ketua Umum IKM Sapayuang Ir. H. Akmal Musthafa dalam sambutannya melalui sosialisasi ini, kami berharap agar seluruh Dewan IKM Sapayuang dapat memiliki pemahaman yang jelas terkait AD/ART IKM Sapayuang tersebut, serta implikasinya terhadap tugas dan tanggungjawab di Dewan masing masing.
Isnaini Al Ihsan., Dt. Mangkuto Alam selaku Koordinator Tim Duo Baleh (Tim 12) Legalitas IKM Sapayuang dalam sambutannya mengatakan Sosiolisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Pengurus IKM Sapayuang mengenai perumusan, penambahan, penyempurnaan dan penyusunan AD/ART IKM Sapayuang agar Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Pengurus dapat menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan Petunjuk Pelaksanaan Organisasi. Setelah sosialisasi AD/ART bersama Dewan Penasehat, Dewan Pembina dan Dewan Pengurus dilanjutkan ke tahap Pendirian Perkumpulan / Organisasi ke Notaris dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Republik Indonesia.
Ditempat yang sama H. Feri Tas, S.H., M.Hum., M.Si., Dt. Toembidjo selaku Asdatun Kejati Sulsel dan juga anggota Tim Duo Baleh (12) Legalitas dalam nasehatnya selaku seorang Penghulu Pucuk Adat di Minangkabau menyampaikan; Mengingat masyarakat Minangkabau adalah masyarakat yang sangat kaya dengan nilai-nilai Agama "Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah", budaya, tradisi, adat istiadat, sumber daya alam, mempunyai kewirausahaan yang tinggi, berpandangan maju dan modern serta cenderung hidup merantau dan dapat hidup menyatu dimanapun mereka bertempat tinggal dan berada sesuai dengan semboyan "Dima Bumi Dipijak, Disinan Langik Dijunjuang". Mencermati keadaan tersebut, maka masyarakat atau perantau Minangkabau yang berada di Sulawesi Selatan saat ini, diharapkan "Back to Nature" (Kembali ke Akar Budaya) atau dengan kata lain "Mambangkik batang tarandam" dan "Bersatu padu", sehingga memiliki komitmen, baik Sosial, Agama, Adat Istiadat dan Budaya Minangkabau, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Pendidikan, Ekonomi dan Kewirausahaan maupun bidang lainnya, sehingga diharapkan dapat menjadi tauladan yang baik bagi generasi muda dalam kehidupan serta melestarikan Adat Istiadat dan Budaya warisan leluhur Minangkabau.
Walaupun tugas ini merupakan masalah yang berat dalam hal tanggungjawab, moral maupun waktu yang diperlukan, tetapi Syukur Alhamdulilah berkat doa seluruh anggota dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmaanirrahim, kami TIM 12 Legalitas IKM Sapayuang mempertimbangkan segala hal dengan cara seksama dalam setiap persoalan, dan dikutipnya pituah yang dipesankan orang tua ;
Tatkalo
rantiang kadipatah
Kutiko
sumua kadigali
Tatkalo
aia kadisauak
Panghulu
badiri dinagari
Manyusun Adaik jo Limbago
Kok Adaik ado batampuak
Limbago ado batangkai
Undang-undang ado talinyo
Mangabek Adaik jo Sakato, Mangabek kato jo mufakaik
Itulah bana nan kadituruik
Pemaparan materi AD/ART pun sangat apik dikemas oleh Hairoen Hamzah Siregar, S.E selaku Dewan Pembina dan juga anggota Tim Duo Baleh (12) Legalitas IKM Sapayuang, membuat semua tamu undangan terpukau dengan apa yang disampaikan Uda Dede panggilan akrab beliau.
Acara dipandu oleh Mc kondang IKM Sapayuang Roni Oktafianto Katik Bandaro selaku SekJend IKM Sapayuang dan juga anggota Tim Duo Baleh (12) Legalitas IKM Sapayuang.
Tulis Komentar