SMP Negeri 38 Makassar Pulau Kodingareng Angkat Inovasi SIGATA dan PADULI dalam Ajang IGA 2025

$rows[judul]

Filosofinews,com.Makassar — Semangat inovasi pendidikan terus tumbuh di lingkup sekolah-sekolah Indonesia, termasuk di daerah kepulauan. SMP Negeri 38 Makassar yang terletak di Pulau Kodingareng Kecamatan Kepulauan Sangkarrang menjadi salah satu sekolah yang berhasil menghadirkan terobosan digital dalam bidang pendidikan dengan menghadirkan dua inovasi unggulan, yaitu SIGATA (Sistem Kontrol Jam Kosong Mengajar) dan PADULI (Platform Digital Penghubung Informasi dan Kegiatan Siswa).

Kedua inovasi ini resmi diikutsertakan dalam ajang Innovation Government Award (IGA) 2025, sebuah penghargaan bergengsi yang digelar Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia untuk mendorong percepatan inovasi di berbagai bidang, termasuk sektor pendidikan.

Inovasi SIGATA: Solusi Jam Kosong di Sekolah

SIGATA hadir sebagai aplikasi berbasis digital yang berfungsi memonitor dan mengatur jam kosong dalam proses belajar-mengajar. Dengan sistem ini, pihak sekolah dapat langsung mengatur pengganti guru yang berhalangan hadir, sehingga jam belajar siswa tetap efektif dan tidak terbuang percuma.

Keberadaan SIGATA membuat proses pembelajaran di SMP Negeri 38 Makassar Pulau Kodingareng lebih terstruktur dan efisien, serta mendukung visi sekolah untuk menghadirkan layanan pendidikan yang optimal meski berada di wilayah kepulauan.

Inovasi PADULI: Memperkuat Komunikasi Sekolah dan Orang Tua

Sementara itu, inovasi PADULI (Penghubung Informasi dan Kegiatan Siswa) dirancang untuk menjembatani komunikasi antara sekolah dengan orang tua/wali siswa. Melalui platform digital berbasis aplikasi dan web, orang tua dapat memantau perkembangan akademik, absensi, jadwal kegiatan, hingga perilaku anak secara real-time.

Dengan PADULI, sekolah, guru, dan orang tua dapat berkolaborasi lebih intens dalam mendukung perkembangan siswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik.

Harapan dan Dampak Positif

Kepala SMP Negeri 38 Makassar Pulau Kodingareng, Jamaluddin Tahuddin atau dengan sapaan akrab Guru Itung menyampaikan bahwa keikutsertaan inovasi sekolah dalam IGA 2025 menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat pulau.

> “Kami ingin membuktikan bahwa sekolah di kepulauan juga mampu berinovasi dan bersaing di tingkat nasional. SIGATA dan PADULI adalah bentuk komitmen kami untuk memberikan layanan pendidikan yang modern, efisien, dan berdaya guna bagi siswa maupun orang tua,” ungkapnya.

Partisipasi dalam ajang IGA 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan inovasi pendidikan di wilayah kepulauan lainnya.

Membangun Standar Baru Pendidikan di Kepulauan

Dengan inovasi SIGATA dan PADULI, SMP Negeri 38 Makassar Pulau Kodingareng menunjukkan bahwa keterbatasan geografis bukanlah penghalang untuk menghadirkan sistem pendidikan modern. Dukungan teknologi memungkinkan sekolah kepulauan menjadi lebih inklusif, transparan, dan terhubung dengan orang tua maupun masyarakat luas.

Keikutsertaan dalam IGA 2025 ini sekaligus menegaskan peran sekolah dalam membangun ekosistem pendidikan yang adaptif dan selaras dengan perkembangan era digital.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)