Palanta Duo Datuak: Sajian Rasa & Budaya Minangkabau Siap Hadir di Kota Daeng

$rows[judul]

Filosofinews.com., Makassar (07/06) – Dalam suasana hangat libur Idul Adha 1446 H, dua tokoh kharismatik Minangkabau di Sulawesi Selatan, H. Ferry Taslim, S.H., M.Hum., M.Si., Dt. Toembijo dan Isnaini Al Ihsan, S.H., Dt. Mangkuto Alam, menggelar pertemuan penuh makna di salah satu kafe ternama di Kabupaten Maros. Dari bincang santai nan akrab itu, lahirlah sebuah gagasan segar yang berpadu antara rasa, nilai budaya, dan semangat perantauan: Palanta Duo Datuak.


Berangkat dari filosofi palanta—tempat kehormatan dalam Rumah Gadang Minangkabau, di mana tamu istimewa disambut dan dijamu dengan sepenuh hati—konsep ini diterjemahkan menjadi sebuah ruang kuliner kasual bercita rasa tradisi, yang menyajikan aneka makanan ringan khas Minangkabau dalam suasana kekinian.


Tak seperti rumah makan konvensional, Palanta Duo Datuak mengusung format buffet corner atau cultural taste space, dengan sajian seperti lontong touco, katupek gulai cubadak, lamang tapai, sala lauak, galamai, onde-onde ketan hitam, karupuak kuah, hingga teh talua dan kopi kawa. Dirancang agar mudah diakses oleh siapa pun, Palanta ini menjembatani selera modern dengan rasa kampung halaman.


“Kami ingin menghadirkan sebuah ruang di mana orang bisa menikmati cita rasa Minangkabau dalam suasana santai, tanpa kehilangan nilai adat dan budaya yang kami junjung tinggi. Palanta adalah simbol kehormatan, dan kami ingin setiap tamu merasakan itu,” ujar Dt. Mangkuto Alam, seorang advokat sekaligus IT Professional di dunia hospitality.


Dt. Toembijo, yang juga menjabat sebagai Asisten Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di Kejati Sulsel, menambahkan bahwa Palanta Duo Datuak bukan sekadar usaha kuliner, tetapi juga bentuk dedikasi untuk menjaga warisan budaya Minangkabau tetap hidup di tanah rantau.


“Makassar adalah kota dengan semangat kuliner yang luar biasa. Sudah saatnya Minangkabau hadir bukan hanya dengan makanan berat, tapi juga dengan sajian ringan yang sarat cerita. Ini adalah ruang rasa, ruang budaya, dan ruang silaturahmi,” ungkapnya.


Meski lokasi Palanta Duo Datuak masih dirahasiakan, rencana peluncurannya telah menarik antusiasme banyak pihak. Soft opening akan segera diumumkan, dan publik diharap bersabar menyambut kehadiran spot kuliner bernuansa etnik ini di jantung Kota Daeng.


Palanta Duo Datuak bukan hanya tempat mencicipi kuliner Minangkabau—ia adalah perpanjangan dari filosofi, keramahan, dan kebanggaan budaya. Sebuah ruang baru yang menyambut siapa saja dengan rasa dan cerita.


Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)