Filosofinews.com., Makassar (06/06) — Suasana hangat dan penuh semangat kekeluargaan terasa kental saat Ikatan Saudagar Minangkabau Sapayuang Sulawesi Selatan (IKASMIN-SS) menggelar kegiatan nonton bareng laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Indonesia vs China pada Kamis malam (05/06) di Swiss-Belinn Hotel Panakkukang Makassar.
Pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno itu berakhir bahagia untuk skuad Garuda, setelah Ole Romeny mencetak gol penalti di menit ke-44, yang memastikan kemenangan 1-0 untuk Indonesia.
Namun, lebih dari sekadar nobar, malam itu dimanfaatkan oleh para pengurus dan anggota aktif IKASMIN-SS sebagai momentum konsolidasi organisasi—terutama dalam membahas kembali program Jum’at Berkah yang sempat jeda selama bulan Ramadan, Idul Fitri 1446 H, dan menjelang Idul Adha 1446 H.
Program Jum’at Berkah Kembali Digulirkan
Dalam suasana penuh kehangatan, dibahas rencana untuk kembali menghidupkan Program Jum’at Berkah, yaitu kegiatan sosial berbagi nasi Padang kepada masyarakat kurang mampu. Program ini merupakan salah satu aksi nyata IKASMIN-SS yang konsisten dijalankan oleh tim kecil yang solid. Nasi yang dibagikan diproduksi oleh rumah makan anggota IKASMIN-SS sendiri dan didukung oleh donatur warga Minangkabau serta pihak luar yang ingin turut berpartisipasi dalam kebaikan.
Ketua Presidium IKASMIN-SS, Sauki Mangkuto Sutan, dalam perjalanannya menuju lokasi nobar, sempat mengingatkan bahwa kegiatan ini akan kembali digelar dalam waktu dekat. Ia menegaskan pentingnya menjaga semangat kolektif, serta menghindari praktik-praktik sosial yang bersifat personal branding.
Jum’at Berkah ini adalah kerja organisasi, bukan kerja pribadi. Kita ingin agar setiap langkah sosial yang dijalankan benar-benar membawa nama baik dan semangat bersama warga Minangkabau di perantauan. Jangan sampai semangat kebersamaan ini dimanfaatkan untuk kepentingan segelintir orang,” tegasnya.
Komite Etik: Kegiatan Ini Adalah Simbol Rasa Kepedulian
Dewan Komite Etik & Pengawasan IKASMIN-SS, H. Ferry Taslim, S.H., M.Hum., M.Si., Dt. Toembijo, juga turut menyampaikan bahwa kegiatan Jum’at Berkah merupakan bentuk kepedulian kolektif warga Minangkabau di Sulawesi Selatan terhadap sesama. Kegiatan ini akan terus dijaga dari sisi akuntabilitas dan nilai-nilai kebersamaannya.
Kita ingin memastikan bahwa program sosial yang kita jalankan benar-benar mencerminkan rasa kebersamaan dan empati, sesuai jati diri urang awak di rantau. Jangan sampai tujuan mulia ini dicederai oleh niat lain, ujar beliau.
Sekjend: Organisasi Bergerak, AD/ART Disiapkan
Sekretaris Jenderal IKASMIN-SS, Isnaini Al Ihsan, S.H., Dt. Mangkuto Alam, menyampaikan bahwa program sosial ini juga menjadi bagian dari semangat penguatan kelembagaan. Selain kembali mengaktifkan program Jum’at Berkah, saat ini IKASMIN-SS tengah menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) melalui Tim 9, di mana dirinya bertugas sebagai Sekretaris Tim 9 Penyusun AD/ART IKASMIN-SS.
“InsyaAllah dalam waktu dekat AD/ART akan kita rampungkan. Kita ingin menempatkan semua program pada kerangka kerja yang terstruktur, termasuk kegiatan sosial seperti Jum’at Berkah agar bisa dikelola secara profesional,” jelasnya.
Bendahara: Dulu Tak Ada Kas, Kini Mulai Bernapas
Cerita menarik datang dari Bendahara IKASMIN-SS, Hendri Sutan Pado, yang mengaku awalnya sempat pesimis terhadap keberlangsungan organisasi karena tidak adanya modal awal.
“Terus terang, awalnya saya ragu. Bagaimana organisasi bisa jalan kalau uang kas saja nggak ada? Ini pertama kalinya saya ikut organisasi yang mulai dari nol tanpa kas,” ujarnya sembari tersenyum.
Namun seiring waktu, keikhlasan para anggota yang terlibat dan keberlangsungan program Jum’at Berkah justru menjadi titik balik. Dengan semangat gotong royong dan pengelolaan kegiatan yang tertib, kas organisasi mulai tumbuh.
“Alhamdulillah, sekarang sudah mulai ada uang kas hasil dari pengelolaan kegiatan. Ini bukti bahwa kalau kita serius dan jujur, organisasi bisa bernafas meskipun mulai dari nol,” lanjutnya.
Tim Lapangan Siap Bergerak Kembali
Di lapangan, kesiapan teknis langsung dikomandoi oleh Ketua Tim Jum’at Berkah, Hendrik Chaniago, yang didampingi oleh anggota tim aktif, Esdon dan Rizal Koto. Mereka menyatakan kesiapan penuh untuk kembali berbagi seperti sedia kala.
“Kami siap lanjut. Jum’at Berkah ini bukan sekadar bagi makanan, tapi juga membangun silaturahmi dan rasa kebersamaan. Kami senang bisa jadi bagian dari ini,” ungkap Hendrik.
Semangat dari Lapangan Bola ke Lapangan Sosial
Malam nobar bukan hanya menjadi momen euforia atas kemenangan Indonesia, tapi juga ruang untuk membangun kembali komitmen sosial bersama. IKASMIN-SS menunjukkan bahwa organisasi bisa hadir secara nyata, bergerak dari bawah, dan membawa manfaat luas di tengah masyarakat.
Dengan semangat gotong royong, nilai sosial, dan penguatan struktural organisasi, IKASMIN-SS terus melaju—dari lapangan bola ke lapangan amal.
Tulis Komentar