Filosofinews.com., Jakarta (06/09) — Dalam suasana hangat silaturahmi alumni IASMA Negeri Landbouw Bukittinggi yang digelar di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Sabtu (6/9/2025), hadir momen berharga ketika dua tokoh Minangkabau bersua dalam satu perbincangan penuh makna.
H. Ferry Taslim, S.H., M.Hum., M.Si., atau yang dikenal dengan gelar adat Dt. Toembidjo, Koordinator I pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung Republik Indonesia, berkesempatan bertemu langsung dengan Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P.
Dalam pertemuan itu, Dt. Toembidjo yang juga Dewan Pembina IKM Sapayuang Sulawesi Selatan, menyampaikan undangan khusus kepada Buya Mahyeldi agar berkenan hadir dan meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Minangkabau di atas tanah wakaf warga Minangkabau di rantau, yang berlokasi di Moncongloe Lappara, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Rencananya, acara peletakan batu pertama ini akan digelar pada Sabtu, 13 September 2025, dengan kehadiran sejumlah tokoh penting: Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Sekda Prov. Sulsel Drs. H. Jufri Rahman, M.Si., Bupati Maros Dr. H.A.S Chaidir Syam, S.IP., MH., Bupati Tanah Datar Eka Putra, S.E., serta tokoh-tokoh Minangkabau di Sulawesi Selatan.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, masjid ini diniatkan menjadi rumah besar umat, pusat ibadah, pendidikan, pembinaan generasi Qur’ani, serta perekat ukhuwah islamiyah antar perantau Minangkabau dan masyarakat Sulawesi Selatan.
Untuk mewujudkan cita-cita besar tersebut, panitia membuka program wakaf donasi pembangunan masjid dengan konsep lelang Rp 10 juta per meter. Setiap jengkal tanah dan dinding masjid akan menjadi saksi abadi pahala jariyah para dermawan yang menyisihkan hartanya di jalan Allah.
Bagi yang ingin berpartisipasi menjadi donatur pembangunan Masjid Minangkabau Sulawesi Selatan, dapat menyalurkan donasi melalui rekening resmi:
Bank Syariah Indonesia (BSI)
Nomor Rekening: 7308 5557 33
a.n. Pembangunan Mesjid IKM SAPAYUANG
“Masjid ini bukan hanya untuk kita hari ini, tetapi warisan untuk anak cucu kita di rantau. Setiap rupiah yang dititipkan akan menjadi amal jariyah yang mengalir tanpa henti,” tutur Dt. Toembidjo usai pertemuan tersebut.
Dengan semangat “BAREK SAMO DIPIKUA, RINGAN SAMO DIJINJIANG”, diharapkan seluruh perantau dan simpatisan dapat mengambil bagian dalam sejarah besar pembangunan Masjid Minangkabau di Bumi Anging Mammiri ini.
Mari kita tinggalkan jejak kebaikan yang abadi. Satu meter yang Anda wakafkan hari ini, insyaAllah akan menjadi cahaya penerang di dunia dan akhirat.
Tulis Komentar