Sekcam Tamalate Didampingi Lurah Mangasa Sambut Peserta Study Tiru Kecamatan Muara Bangkal Kaltim

$rows[judul]

filosofinews,com.Makassar - Sekretaris Kecamatan Tamalate Saddam Musma.s.stp.m.m didampingi oleh Lurah Mangasa Ilham Arfah.S.STP menyambut peserta study Tiru dari Pemerintah Kecamatan Muara Bangkal Provinsi Kalimantan Timur dan Meninjau langsung Lorong Kampung PKK Kelurahan Mangasa Rabu (23/10/2024).

Rombongan study tiru berjumlah 65 orang peserta terdiri dari Camat, Sekcam, Kepala Kelurahan/Desa dan TP. PKK Kecamatan Muara Bangkal.

Dalam sambutannya Saddam Musma mempublikasikan dan mengeksplor sejumlah potensi capaian serta inovasi pemerintah Kecamatan Tamalate diantaranya Appasimata, Upa’ma, penarikan retribusi berbasis barcode lorong wisata dan inovasi Cafe Restoratif Justice yang baru diluncurkan.

Ia menjelaskan bahwa kota Makassar dinobatkan sebagai satu-satunya kota di Sulawesi Selatan yang menyabet predikat Kota Terinovatif pada 2023. Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri dalam acara Innovative Government Award (IGA) pada Desember tahun lalu.

Penghargaan ini diberikan, lanjutnya, lantaran Pemkot Makassar dapat mengimplementasikan 75 inovasi.

“Dari puluhan inovasi itu, ada dua inovasi unggulan. Diantaranya Home Care dan Lorong Wisata,” ulas Saddam yang juga mantan lurah berprestasi tingkat nasional ini.

Rombongan selanjutnya diarahkan menuju lokasi lorong wisata yang bertempat di Kelurahan Mangasa untuk melihat berbagai destinasi wisata yang ada di dalam lorong.

Saddam melanjutkan bahwa lorong wisata (Longwis) merupakan salah satu program unggulan yang digagas Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto.

“Longwis hadir bukan hanya untuk destinasi wisata baru semata, namun memiliki manfaat yang lebih luas. Mulai dari mendorong peningkatan ekonomi Kota Makassar khususnya masyarakat lorong, dengan memberdayakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” ucapnya.

“Longwis ini juga mengeksplor berbagai kuliner khas Makassar. Longwis yang dibangun dengan konsep instagramable ini menjadi salah satu daya tarik wisatawan, terdapat berbagai seni mural. Selain itu, lorong yang semula identik sempit dan kotor diubah menjadi bersih,” paparnya.

Sementara itu Lurah Mangasa yang didampingi Dewan Lorong Wisata menyampaikan efektifitas program dan penerapan program berbasis lorong di Kota Makassar dapat berlangsung dengan baik.

“Dimana Lorong Wisata terdapat beberapa potensi di antaranya KWT (Kelompok Wanita Tani), UMKM Lorong, berbagai tanaman Toga dan Posyandu Terintegrasi,” tandasnya.

Pada penutupan kunjungan peserta study tiru di jamu makan siang dengan Pallubasa sebagai kuliner Lokal Makassar.

Ditemui tempat yang sama Camat Muara Norhadi Tungkal menyampaikan rasa bangga dan berharap program pemberdayaan masyarakat, pemanfaatan lorong atau ruang terbuka hijau, serta pemanfaatan SDM khususnya masyarakat setempat untuk sama-sama terlibat di dalam program pemerintah dapat juga di realisasikan di Kecamatan Muara Bangkal

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)