Filosofinews.com., Makassar, 8 Januari 2025 – Ikatan Keluarga Minang Sapayuang Sulawesi Selatan (IKM Sapayuang) akan mencatat sejarah penting dengan akan melaksanakan acara peresmian perubahan nama organisasi sayapnya dari Ikatan Wanita Sapayuang Sulsel (IKWAS) menjadi Ikatan Bundo Kanduang Sapayuang Sulawesi Selatan. Peresmian ini akan dirangkaikan dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus baru organisasi yang akan diadakan di Pondok Syari'ah Puri Kanata, Jl. Pelita Raya No. 13, Makassar, pada Sabtu, 11 Januari 2025 nanti.
Hadirnya Para Tokoh Penting
Acara ini akan dihadiri oleh Ketua Umum IKM Sapayuang Sulsel, Dewan Pembina, dan Dewan Penasehat organisasi tersebut. Tidak hanya itu, Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (ASDATUN) Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan, H. Ferry Taslim, S.H., M.Hum., M.Si., Dt. Toembijo, juga akan memberikan pencerahan sebagai nara sumber dan tokoh adat yang diyakini akan membawa pesan inspiratif dan memperkuat semangat para pengurus yang baru dilantik.
Pelantikan Pengurus Baru
Dalam acara ini, Rangkayo Samriati Samir secara resmi akan dilantik sebagai Ketua Bundo Kanduang Sapayuang Sulsel, didampingi oleh Rangkayo Arny sebagai Sekretaris serta jajaran kepengurusan Bundo Kanduang Sapayuang periode 2025-2027. Keduanya memiliki komitmen besar untuk mengemban amanah dalam melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di tanah perantauan.
Pendapat Para Tokoh Terkait Acara
Sebelum pelantikan, Filosofinews.com berkesempatan menemui ketua dan sekretaris terpilih, serta salah satu Dewan Penasehat IKM Sapayuang Sulsel, Rangkayo Nien Khamsawarni Nauman.
Rangkayo Samriati Samir menyampaikan bahwa perubahan nama ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari langkah strategis dalam mempertegas peran perempuan Minangkabau sebagai Bundo Kanduang. "Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai budaya dan adat Minangkabau tetap hidup dan relevan di tengah masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya bagi generasi muda," ujarnya.
Rangkayo Arny, selaku sekretaris, menambahkan bahwa organisasi ini akan menjadi wadah penting bagi perempuan Minangkabau untuk terus berkarya, baik di bidang sosial, budaya, maupun keagamaan. "Dengan perubahan ini, kami berharap bisa menjalin sinergi lebih erat dengan seluruh elemen masyarakat Minangkabau di Sulsel," katanya.
Sementara itu, Rangkayo Nien Kanata, sebagai Dewan Penasehat IKM Sapayuang, menekankan bahwa perubahan ini adalah langkah yang sangat baik untuk memperkuat identitas perempuan Minangkabau di perantauan. "Ini adalah momen yang sangat penting, karena Bundo Kanduang tidak hanya sebagai simbol adat, tetapi juga sebagai penjaga moral dan pelestari nilai-nilai luhur budaya kita," ungkapnya.
Harapan dari Acara
Acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal yang kuat bagi Ikatan Bundo Kanduang Sapayuang Sulsel untuk terus mengembangkan peran dan kontribusinya. Dengan kehadiran berbagai tokoh penting dan semangat baru dari pengurus yang dilantik, organisasi ini diyakini mampu menjadi penjaga adat dan budaya yang lebih progresif di tengah dinamika modernisasi.
Tulis Komentar