Filosofinews.com., Makassar, 15 Februari 2025 – Banjir yang melanda beberapa hari lalu berdampak pada suplai air bersih bagi pelanggan Perumda Air Minum Kota Makassar. Luapan Sungai Leko Pancing menyebabkan masuknya sedimen lumpur dari area pertambangan sekitar ke aliran air baku, mengganggu proses produksi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) II Panaikang.
Direktur Teknik Perumda Air Minum Kota Makassar, Asdar Ali, mengungkapkan bahwa gangguan tersebut mengakibatkan penurunan inflow air baku dari Bendung Leko Pancing. “Idealnya, inflow minimal 994 liter per detik (lps), namun saat ini hanya berkisar 700-800 lps. Kondisi ini memaksa kami melakukan pengurangan atau pengaturan outflow agar level air di reservoir tetap stabil,” ujarnya.
Sebagai langkah penanggulangan, pihaknya telah melakukan pengerukan menggunakan ekskavator di seksi 7 & 8 serta membangun kolam perangkap lumpur di dekat lokasi penambangan. Selain itu, tanggul setinggi 1 meter dengan panjang sekitar 200 meter tengah dibangun untuk mencegah lumpur masuk ke saluran air baku. Pekerjaan ini ditargetkan selesai dalam dua minggu.
“Kami terus memantau situasi, dan proses pengerukan masih berlangsung. Hari ini (Sabtu, 15 Februari 2025), kami akan melakukan pengukuran flow dari Bendung Leko Pancing hingga intake Panaikang di 10 titik, dengan bantuan tim dari Fakultas Teknik Sipil Unhas,” tambah Asdar.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait mengenai aktivitas pertambangan di sekitar seksi 7 & 8.
“Kami sudah mengirimkan surat kepada Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, dengan tembusan kepada Pj. Gubernur Sulsel, Bupati Maros, serta Direktur PDAM Maros. Semoga segera ditemukan solusi untuk mengatasi permasalahan ini,” tutupnya.
Tulis Komentar