Filosofinews.com., Makassar, (27/03) — Suasana Shubuh di Masjid Nurul Mu'jizat, Kompleks Kejaksaan Cakung, terasa hangat dan penuh hikmah. Dalam ceramah Shubuh yang disampaikan oleh Kolonel Laut (H) Dr. M. Asri Arief, S.H., M.Si., CTMP (Aspidmil Kejati Sulsel), jamaah diajak merenungi makna cinta dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'aala melalui sebuah kisah yang menyentuh hati.

Cerita yang disampaikan mengisahkan Malaikat Ridwan, penjaga surga, yang mendapat perintah dari Allah Subhanahu Wa Ta'aala untuk memindahkan seseorang dari neraka ke surga. Dalam proses itu, Malaikat Ridwan mendatangi Malaikat Malik, penjaga neraka, dan mencari seorang hamba bernama Fulan yang ditemukan dalam keadaan sangat mengenaskan.

Fulan kemudian dipindahkan ke surga, dan ia bertanya, "Apa yang membuatku berpindah dari neraka ke surga?" Malaikat Ridwan menjawab, "Dahulu di dunia, engkau pernah berjalan menuju masjid untuk shalat Shubuh berjamaah. Di depan masjid, engkau melemparkan kerikil ke arah seekor anjing. Kerikil itu terpantul dan masuk ke tumpukan bahan bangunan masjid. Kerikil itulah yang menjadi amal kecilmu, namun bernilai besar di sisi Allah."

Ceramah ini menjadi pengingat bahwa sekecil apapun amal kebaikan, jika dilakukan dengan ikhlas, dapat menjadi sebab datangnya rahmat dan ampunan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Menjelang akhir Ramadhan, Dr. Asri Arief mengajak jamaah untuk memaksimalkan ibadah dan menumbuhkan rasa cinta serta rindu terhadap bulan suci ini. Ia mengutip perkataan Imam Al-Ghazali, bahwa kerinduan kepada kebaikan akan mengantarkan kita pada pertemuan kembali dengan Ramadhan di tahun mendatang. Rasulullah SAW pun bersabda, "Seandainya umatku tahu betapa besar berkah Ramadhan, niscaya mereka berharap sepanjang tahun adalah Ramadhan."

Ceramah ditutup dengan doa bersama, harapan ampunan, dan keinginan untuk bertemu kembali dengan Ramadhan di masa mendatang, dalam keadaan lebih baik dan lebih dekat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.